NOVOTEL JAMBI HP: 081315623142

Selasa, 21 Desember 2010

NOVOTEL JAMBI

GANYANG IPIN , UPIN HIDUP UNYIL

RADAR JAMBI:TONI.S

Yadi (18) menunjukkan kaus yang ditanda tangani oleh penyerang Tim Nasional Indonesia, Cristian Gonzales seusai latihan di lapangan ABC, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (21/12/2010). Latihan timnas pagi ini, dipenuhi oleh warga yang ingin melihat pemain timnas Indonesia dari dekat.

JAKARTA, KOMPAS.com — Perjuangan Yadi (18) untuk mendapatkan tanda tangan penyerang tim nasional Indonesia, Cristian Gonzales, tidak sia-sia. Berangkat pukul tujuh pagi dari rumah yang berada di daerah Klender, Jakarta Timur, Yadi bersama tiga temannya menyambangi tempat timnas berlatih di Lapangan ABC, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (21/12/2010).
Indonesia pasti mengalahkan Malaysia. Kalau Malaysia punya Upin Ipin, Indonesia punya Unyil Usro. Ganyang Upin Ipin, hidup Unyil Usro.
-- Yadi

"Saya nonton mereka latihan di posisi paling depan. Pas Gonzales lewat, gue sodorin aja kaus timnas ama spidol. Eh, ditandatanganin ama dia," kata Yadi. Tanda tangan Cristian Gonzales memang terlihat jelas di belakang kaus yang dipegang Yadi. Dengan bangga Yadi menceritakan bahwa ia juga berhasil mendapatkan tanda tangan pemain sayap timnas, Oktovianus Maniani, yang dibubuhkan di topinya.

Yadi mengaku senang dengan penampilan timnas Indonesia yang sekarang. Permainan timnas yang berkembang pesat, dari segi pelatih hingga kerja sama tim yang kompak, membuat Yadi yakin bahwa Indonesia akan berjaya pada final Piala AFF 2010 saat melawan Malaysia.

"Indonesia pasti mengalahkan Malaysia. Kalau Malaysia punya Upin Ipin, Indonesia punya Unyil Usro. Ganyang Upin Ipin, hidup Unyil Usro," Yadi bersemangat.

Untuk pertandingan final putaran kedua yang akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno tanggal 29 Desember mendatang, Yadi sudah berniat untuk menonton bersama teman-temannya. "Besok mau antre tiket," kata Yadi.

Latihan timnas Indonesia yang berlangsung pagi ini memang dipenuhi oleh warga, dari anak-anak hingga orang dewasa. Untuk menjaga konsentrasi pemain, warga dilarang berada di pinggir lapangan dan hanya boleh melihat pemain kesayangan mereka dari luar pagar.

Gagal di AFF, Singapura Salahkan Indonesia

RADAR JAMBI:TONI.S


Para pemain Singapura tertunduk lesu setelah kalah dari Vietnam di penyisihan Grup B Piala AFF 2010 dan terpaksa tersingkir.
Media Singapura, The New Paper, mengambil kesimpulan bahwa Indonesia Super League (ISL) telah merampas peluang timnas mereka menjuarai Piala AFF 2010.

The New Paper menghimpun sejumlah pendapat dari beberapa pengamat sepak bola di negara kepulauan itu. Kesimpulannya, para pemain yang merumput di Indonesia cenderung tidak tampil kompetitif saat bergabung di timnas.

Delapan pemain timnas Singapura mencari nafkah di Indonesia. Mereka adalah Noh Alam Shah, Muhammad Ridhuan, Baihakki Khaizan, dan Mustafic Fahrudin yang menjalani musim kedua. Sementara empat pemain lain menyusul, yaitu Precious Emuejeraye, Shahril Ishak, Khairul Amri, dan Agu Casmir.

Bekas Pelatih Tanjong Pagar, Tohari Paijan, yang mengaku mengikuti perkembangan ISL itu, berpendapat karena kompetisi negara tetangga mereka (Indonesia) itu tidak dikelola secara profesional.

"Terkadang jadwal pertandingan dibatalkan dan tim tidak mengetahui kapan pertandingan berikutnya, jadi bagaimana pemain bisa berlatih dengan benar?" ujar Paijan.

Salah satu contoh adalah sayap Muhammad Ridhuan yang bermain untuk Arema Indonesia. Ridhuan mencetak lima gol dalam delapan pertandingan bersama klubnya, tetapi melempem ketika tampil di Piala AFF. Pemain berusia 26 tahun itu dianggap terlalu lelah mengikuti turnamen sekelas Piala AFF. Tidak hanya Ridhuan, tetapi Baihakki, Emuejeraye, Casmir, Amri, serta Alam Shah juga dianggap tidak tampil memuaskan.

Alasan kedua, para pemain Singapura lebih memilih klub ketimbang timnas. Hal ini berdasarkan pendapat Kadir Yahaya, yang pernah menjadi Asisten Pelatih Pelita Jaya.

"Para pemain takut cedera karena kalau kembali ke klub dengan kondisi cedera, manajemen klub tak segan memulangkan pemain asing," tukasnya.

"Di ISL Anda dapat merekrut dan memecat pemain asing di tengah musim dan ini bisnis yang bergeliat di sana. Banyak agen pemain menanti kesempatan menawarkan pemain asing ke klub-klub."

Alasan terakhir, bermain di Indonesia membuat para pemain Singapura besar kepala dan merasa sudah jadi bintang.

"Tentu saya ingin bermain lebih lama. Sehabis latihan, segalanya bersih karena saya tidak menenteng sepatu atau pakaian kotor. Saya dikerumuni fans dan benar-benar seperti pesepak bola profesional betulan. Siapa yang tidak mau seperti ini?" ujar Baihakki suatu ketika.

Alam Shah bisa menghabiskan 15 menit berfoto bersama fans, sedangkan Ridhuan dikenal sebagai R6 selayaknya Cristiano Ronaldo dengan sebutan terkenalnya, CR7.

"Mereka baru bermain di Indonesia, tapi sudah merasa bermain untuk Barcelona," ujar sumber The New Paper.

Sumber lain mengatakan, "Setelah meraih status bintang, mereka pikir mereka pemain besar dan tidak perlu bekerja keras dalam pertandingan."

"Ketika Fandi Ahmad bergabung dengan FC Groningen, ada dampak positif bagi timnas karena dia menjadi pemain yang lebih baik. Saya kira ini tidak terjadi pada mereka yang merumput di Indonesia."

Berkebalikan dari ucapan Pelatih Raddy Avramovic yang mendukung hijrahnya pemain Singapura ke Indonesia, The New Paper menyimpulkan, "Hal terakhir yang diperlukan sepak bola Singapura adalah pemain lain yang bergabung ke ISL."

TKI MALAYSIA SERBU BUKIT JALIL

RADAR JAMBI:TONI.S


Suporter tim nasional Indonesia penuh semangat memberi dukungan selama Piala AFF 2010. Pada partai final pertama di Malaysia, 26 Desember, Indonesia berharap "serbuan" TKI untuk mendukung perjuangan mengalahkan tuan rumah.

Tenaga kerja Indonesia atau TKI di Malaysia, yang jumlahnya sekitar 3 juta, bakal menjadi pasukan pendukung garis depan saat timnas Indonesia melawan Malaysia di partai pertama final Piala AFF 2010, 26 Desember nanti. Kehadiran dan dukungan mereka akan sangat berharga. Maka dari itu, para TKI pun diimbau untuk menyerbu Stadion Bukit Jalil.Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie memohon para TKI di Malaysia untuk memerahkan Stadion Bukit Jalil. "Ada 3 juta TKI di Malaysia, kita harapkan mereka bisa memerahkan stadion saat Indonesia berhadapan tuan rumah Malaysia pada leg pertama babak final AFF Suzuki Cup ini," ujar Aburizal Bakrie di Jakarta, Senin (20/12/2010).
Hal yang sama juga disampaikan Pelatih Indonesia, Alfred Riedl. Dukungan buat Indonesia memang sangat diperlukan karena ini partai yang sangat menentukan. Bukan saja menentukan kemenangan dan gelar juara, melainkan kepercayaan diri serta harga diri bangsa.
"Separuh saja stadion dipenuhi oleh warga negara Indonesia di sana, itu sudah sangat bagus, dan kami kembali mendapatkan dukungan yang besar. Kita harapkan setengah stadion bisa diisi oleh pendukung Merah Putih," ujar Alfred Riedl saat rombongan Timnas diundang Aburizal Bakrie.
Kemudian, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum juga mengharapkan hal sama.
"Kita harapkan saudara-saudara kita, para TKI, bisa menjadi suporter untuk memberikan semangat kepada tim nasional sepak bola Indonesia yang akan berlaga pada final Piala AFF Suzuki 2010," kata Anas di Jakarta, Senin (20/12/2010).
PSSI tentu tak ketinggalan. Bahkan, PSSI meminta pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia untuk mengerahkan TKI untuk mendukung timnas Merah Putih pada final Piala AFF 2010 di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, Minggu (26/12/2010).
Ketua Umum PSSI Nurdin Halid di Jakarta, Senin, mengatakan, guna melancarkan permintaan itu, pihaknya mengirim Sekjen PSSI Nugraha Besoes untuk mengurus segala sesuatunya, termasuk bertemu dengan pihak LOC Malaysia.
"Besok, Selasa (21/12/2010), tim yang dipimpin Pak Sekjen akan berangkat. Selain meminta kepada KBRI mengerahkan TKI, tim juga akan melihat langsung kesiapan pendukung timnas mulai dari hotel, transportasi, hingga lokasi latihan," katanya.
Menurut dia, persiapan menjelang pertandingan sangat diperlukan. Apalagi, pertandingan pertama akan dilakukan di kandang lawan yang juga memiliki fanatisme suporter yang kuat.
Ia menjelaskan, khusus untuk pertemuan dengan pihak LOC Malaysia, tim akan meminta kemudahan bagi suporter asal Indonesia yang akan melihat langsung di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, terutama dalam hal pembelian tiket.
Selain itu, PSSI juga meminta kepada LOC Malaysia untuk memberikan jaminan keamanan seperti yang dilakukan oleh pihak LOC Indonesia saat Malaysia menjalani pertandingan babak penyisihan Piala AFF 2010 lalu.
Sebenarnya, tanpa diminta pun mereka akan "menyerbu" Bukit Jalil. Itu sudah mereka buktikan ketika Indonesia menghadapi Malaysia di leg kedua semifinal Piala AFF 2004 (dulu masih bernama Piala Tiger). Bahkan, mereka rela diserang fisik oleh suporter Malaysia di stadion. Hasilnya, Indonesia menang 4-1 dan lolos ke final, meski akhirnya kalah dari Singapura.
Akan lebih baik jika tidak hanya meminta TKI, tetapi juga memfasilitasi mereka secara serius, juga menjaga keamanan mereka. Sebab, mereka sudah berjuang keras di negeri orang meningkatkan devisa negara serta kesejahteraan keluarganya dan kadang mendapat siksaan. Seringgit sangat berarti bagi mereka karena dicari dengan keringat dan bahkan darah.
Maka dari itu, semoga rencana PSSI dan KBRI dalam memobilisasi TKI benar-benar memudahkan mereka. Syukur-syukur mereka tanpa mengeluarkan sepeser pun uang. Sebab, pertandingan ini tak ubahnya perjuangan yang hasilnya sangat menentukan perasaan hati seluruh bangsa.
Namun, terlepas dari itu, para TKI adalah pejuang yang sebenarnya. Mereka bukan mengejar citra, melainkan hakikat perjuangan. Mentalitas dan semangat mereka sudah terbukti. Daya tahan mereka juga tak perlu dipertanyakan. Nasionalisme mereka juga oke punya.
Dengan demikian, sudah hampir pasti ribuan TKI akan berduyun-duyun menyerbu Bukit Jalil buat membantu perjuangan Firman Utina dkk. Seperti pada Piala Tiger 2004, mereka telah menunjukkan militansi sebagai pemain ke-12 tim "Garuda".

UNTUK BASMI KORUPSI RIBUAN POLISI DI PECAT

RADAR JAMBI:TONI.S

Pemerintah di Meksiko telah memecat hampir 10 persen dari pasukan polisi federal saat Presiden Felipe Calderon berusaha untuk mengendalikan kartel obat bius yang berpengaruh dan mengekang korupsi yang meluas di antara para polisi Meksiko.

"Karena mereka telah gagal melakukan tugas-tugas yang ditetapkan dalam undang-undang kepolisian federal, 3.200 polisi telah dipecat," kata Wakil Kepala Polisi Facundo Rosas.

Sebanyak 465 polisi yang lain, termasuk kepala polisi di kota Ciudad Juarez yang keras di Meksiko utara.

Polisi ini diserahkan kepada pihak berwenang karena korupsi oleh stafnya sendiri. Dia juga akan dipecat.

Seorang juru bicara polisi federal mengatakan, beberapa dari mereka yang dipecat itu telah gagal dalam tes obat bius, lie detector atau visi atau telah ditemukan memiliki aset yang tidak dapat dipertanggungjawabkan oleh atasan.

Ia menolak mengomentari mengenai apa saja yang diduga korupsi polisi, keluhan umum di Meksiko, tempat polisi terkenal mendapat suap dan bahkan juga bekerja dengan kartel narkoba yang pemerintah berusaha perangi.

Sebelum pemecatan-pemecatan itu, ada sekitar 34.500 pejabat polisi federal.

Ketika Calderon memegang tampuk pemerintahan pada akhir 2006, ia telah mengerahkan lebih dari 50.000 tentara dan polisi federal karena pasukan polisi setempat telah gagal menghentikan kekerasan yang meningkat.

Lebih dari 28.000 orang telah tewas dalam kekerasan kartel obat bius sejak Calderon melancarkan perangnya terhadap narkoba, yang meningkatkan kekhawatiran bahwa pertumpahan darah itu dapat mengganggu pariwisata dan investasi saat Meksiko dengan lambat pulih dari resesi terburuknya sejak 1932.

Sejumlah orang yang diduga tukang pukul kartel obat bius telah membunuh wali kota sebuah kota kecil di Meksiko utara pada akhir pekan lalu di negara bagian Tamaulipas.

Di negara bagian itu, pekan lalu, dua bom mobil meledak dan mayat 72 pekerja migran yang dibunuh ditemukan.
0 komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar