NOVOTEL JAMBI
JAKARTA, SABTU - Sebagian orang masih merasa tabu dalam memberikan pendidikan seks pada anak, mereka berpandangan bahwa seks hanya perlu diketahui oleh orang dewasa saja. Padahal pendidikan seks juga diperlukan sebagai masukan buat anak, terutama saat mereka beranjak dewasa.
Menurut Ginekolog dan konsultan seks, Dr. H. Boyke Dian Nugraha, SpOG, MARS, sudah saatnya orang tua lebih aktif dalam memberikan pengetahuan dan pendidikan seks pada anak, supaya anak tidak sampai terjerumus pada hal-hal yang tidak diinginkan.
"Banyak anak perempuan yang mengalami kehamilan di usia muda. Banyak juga yang menggugurkan kandungannya, sebab hubungan seks yang dilakukan di luar nikah," kata Boyke di Universitas Paramadina, Jakarta, Sabtu (26/7).
Menurut Boyke, perubahan fisik dan emosi secara berarti mulai terjadi pada pria saat usia 13-15 tahun dan 12-14 tahun pada wanita, sebab pada fase ini alat kelamin sekunder sudah matang. "Interval tersebut yang dinamakan masa pubertas, masa peralihan dari masa anak-anak menjadi dewasa muda. Dan mereka akan mencoba segala sesuatu, salah satunya ketertarikan pada lawan jenis," ujar Boyke.
Pada masa ini, bila tidak dibekali dengan nilai agama dan moral yang kuat remaja akan mudah terjerumus pada perilaku seks bebas dan penggunaan narkoba. "Kalau sudah terjadi pasti orang tua juga yang bakal repot. Karenanya mari kita berikan mereka pengetahuan sebenar-benarnya, supaya mereka mengerti dan menyadari bahaya melakukan seks di masa muda," beber Boyke.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar